Selasa, 31 Desember 2013

Sistem 3 Phase



SISTEM 3 FASE 

Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan, disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik, sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D).

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEinywe70ZyVxsfAekzZw8dw8myX3b5qbcctNIuVOjxOGtrX-Qd7_t25hXk7QognDOwb-5Xn4HntcW7QDwAuLpBbPNGYtfN_Nb6Bczt6mYVLZ6b5XtCgUiDk-EP8kWHA3fVCOvvoU-2qw/s320/sistem+3+fase.jpg
Gambar 1. sistem 3 fase.

Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut untuk fase V
1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai urutan fasa a – b – c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh generator sinkron 3 fase.

Hubungan Bintang (Y, wye)

Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari tiga terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan V
a, Vb dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEic3IeOOuilWrj2cUSbkj5jTyJJpnT3de0Sn42E4pr7JDbhHOe03YMWFA4oCDOxgsApJ6nxdzrnuuYcAHD7CnuqfIWB3-pcaNe0NiwPshpmCyVFYjknV6BQG4BS53eNkAeliXpsZwywox0/s320/hubung+bintang.png

Gambar 2. Hubungan Bintang (Y, wye).

Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase).
V
line = akar 3 Vfase = 1,73VfaseSedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama,
I
Line = IfaseIa = Ib = IcHubungan Segitiga

Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHCRxLP2Hcv2srpAVVxy7sogcXtIk0nfbG-os5WCIDvUkw96iWW8jgVMRKlCQ1TrmV1RYs24PfWxMQPOyD5D8LLfFJFWflLzEwFIW9odmmLhEYLvi3QLjgo4rYifAi8oGb2MglKwicP8w/s320/hubung+segitiga.png
Gambar 3. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D).

Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang sama, maka:
V
line = VfaseTetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:
I
line = akar 3 Ifase = 1,73IfaseDaya pada Sistem 3 Fase