BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah.
Latar belakang masalah berisi hal-hal
yang menjadi latar belakang pemilihan topik penelitian, apakah penelitian
diangkat dari gejala permasalahan empiris ataupun dari gejala permasalahan
teoretis. Latar belakang masalah juga mengemukakan dan meletakkan penelitian
dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Menunjukkan hasil
penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan.
Latar belakang yang digunakan dalam
usulan penelitian diperlukan agar orang dapat memahami konteks atau lingkungan,
faktor-faktor yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Jadi
segala informasi yang berhubungan dengan permasalahan tersebut dikemukakan
dengan maksud agar orang lebih mudah menghayati situasi dan kondisi di mana
masalah-msalah tersebut timbul atau terjadi. Informasi mengenai latar belakang
tidak perlu penjang lebar melainkan singkat tapi jelas agar tidak membosankan.
Seringkali peneliti perlu memberikan uraian kronologi dan logis dalam bentuk
urutan paragraf yang teratur. Urutan informasi ini memerlukan organisasi
pemikiran yang cermat yang harus dituangkan dalam kalimat yang efektif dan
menarik. Uraian harus secara eksplisit dapat mengungkapan adanya kesenjangan
antara das sollen
dan das sein,
sehingga muncul suatu keinginan meneliti adalah untuk dapat menutupi atau
setidak-tidaknya memperkecil kesenjangan tersebut. Pemilihan masalah yang
diteliti biasanya menggunakan dua pertimbangan yaitu : pertimbangan dari arah
masalah atau dari sudut obyektif dalam arti sejauh mana penelitian terhadap
masalah tersebut memberikan sumbangan, baik pada perkembangan teori maupun
pemecahan masalah-masalah praktis, dan pertimbangan dari arah peneliti tersebut
seperti biaya dan alat-alat yang tersedia, waktu, bekal kemampuan, serta
penguasaan metode yang diperlukan.
1.2 Rumusan Masalah.
Rumusan
masalah adalah rumusan secara konkrit masalah yang ada, dalam bentuk pertanyaan
penelitian yang dilandasi oleh pemikiran teoritis yang kebenarannya perlu di
buktikan. Perumusan masalah harus terkait dengan latar belakang masalah yang
telah diungkap.
Pada
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, lazimnya perumusan masalah
menggunakan kalimat pertanyaan, sehingga perumusan masalah tersebut dapat
diukur (testable),
seperti contoh, seberapa besar pengaruh kompetensi akademik pengawas terhadap
peningkatan kinerja guru.
1.3 Tujuan Penelitian
Bagian
ini mengemukakan tujuan yang ingin dicaai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian
harus jelas dapat diamati dan atau diukur. Biasanya merujuk pada hasil yang
akan dicapai atau diperoleh dari maksud penelitian.
Secara
ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian adalah untuk mencari informasi empiris,
obyektif, logis mengenai sesuatu atau menentukan keterkaitan antara
variable-variabel yang dipermasalahkan. Dengan demikian maka tujuan penelitian
yang dirumuskan harus mencerminkan dan konsisten dengan masalah-masalah yang
dikemukakan sebelumnya. Jelaslah bahwa penelitian yang akan dilaksanakan
mengarah pada jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang telah dinyatakan dalam
masalah. Tujuan tersebut harus pula dirumuskan secara jelas agar hubungan
antara tujuan dan masalah yang tersurat tampak. Tujuan yang telah dirumuskan
satu demi satu secara terperinci akan menjadi patokan untuk mengetahui apakah
penelitian tersebut sudah selesai dilaksanakan secara lengkap atau belum.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
Bagian
ini berisi uraian tentang manfaat hasil penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, (IPTEKS) serta pemerintah maupun masyarakat yang mengungkapkan secara spesifik manfaat yang akan dicapai
dari:
·
Aspek teoretis (keilmuan)
dengan menyebutkan kegunaan teoretis apa yang dapat dicapai dari masalah yang
diteliti.
·
Aspek praktis (guna laksana)
dengan menyebutkan kegunaan apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan
yang dihasilkan penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar