Untuk membalik arah putaran motor induksi 3
fasa adalah dengan membalik salah satu polaritas tegangan yang masuk ke motor.
coba perhatikan gambar dibawah ini.
![]() |
Pada gambar diatas terlihat kalau motor akan
berputar ke kanan (forward) jika terminal belitan/winding motor menerima
tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung dengan V dan T terhubung
dengan W. Dan motor akan berputar ke arah sebaliknya (reverse) jika terminal
winding motor menerima tegangan RST dengan R terhubung dengan U, S terhubung
dengan W dan T terhubung dengan V. Dengan kata lain tegangan RST dibalik
menjadi RTS. Membalik dengan polaritas yang lain juga bisa, seperti R dengan S,
atau R dengan T.
Untuk mengubah atau membalik polaritas tegangan
RST itu biasanya digunakan rangkaian pengendali mekanik dan magnetik yaitu
rangkaian kontaktor. Dan sebagai pengaman motor dipasang juga pelindung motor
(thermal overload). Perhatikan gambar diagram utama/daya forward reverse
berikut ini.
![]() |
Rangkaian daya forward reverse. K1 ON(forward), K2 ON(reverse) |
Gambar diatas menunjukkan bahwa motor akan
berputar ke kanan(forward), jika K1 bekerja. Saat kontaktor 1 bekerja, tegangan
RST akan masuk ke motor secara berurutan. Dan gambar diatas juga menjelaskan
kalau motor akan berputar ke kiri(reverse), jika K2(kontaktor 2) bekerja. Saat
K2 bekerja maka polaritas tegangan RST yang masuk kemotor akan dibalik menjadi
TSR.(lihat gambar diatas).dan yang terjadi adalah motor akan berputar ke kiri.
Untuk mengatur atau mengendalikan kedua
kontaktor tersebut diperlukan rangkaian kontrol forward reverse. Dan dibawah
ini adalah diagram rangkaian kontrol forward reverse. Perhatikan gambar
berikut, dan pahami bagaimana cara kerjanya.
Tegangan kerja koil kontaktor pada gambar
rangkaian kontrol diatas adalah 220VAC. Sehingga gambar diatas mendapatkan catu
daya fasa(R) dan nol(N). Namun biasanya juga digunakan kontaktor dengan koil
kerja 380VAC, jadi harus diberi catu daya dengan tegangan line(fasa-fasa).
Tegangan line disini berarti R-S,R-T atau S-T. Pemberian tegangan ini
sebenarnya tergantung dari koil kontaktornya karena bisa juga tegangan kerja
koil itu 100V,200V dan sebagainya. Pada gambar diatas terlihat bahwa arus
listrik akan mengalir dan mengaktifkan K1 jika tombol ON1 ditekan. Meskipun ON1
dilepas K1 akan tetap aktif, hal ini dikarenakan ada interlock dari kontak
bantu NO(K1) yang dipasang pararel dengan ON1. Sehingga arus listrik tetap
mengalir ke koil kontaktor lewat kontak bantu NO(K1) tersebut. Saat K1 aktif
hal ini berarti motor berputar ke kanan(forward). Dari gambar diatas juga
terlihat adanya kontak bantu NC(K1) yang dipasang secara seri dengan koil K2,
dan sebaliknya kontak bantu NC(K2) yang dipasang seri denga koil K1. Kontak
bantu NC disini berfungsi sebagai interlock pengaman. Misalnya, jika ON1
ditekan dan K1 aktif (motor berputar forward), meskipun ON2 ditekan maka arus
listrik tidak akan mengalir ke koil K2, karena NC(K1) tersebut telah membuka.
Dan untuk membalik putaran(reverse), maka harus ditekan tombol OFF terlebih
dahulu, sehingga K1 off dan tombol ON2 sekarang bisa ditekan untuk mengaktifkan
koil K2. Sehingga motor bisa berputar ke kiri(reverse). Begitu juga untuk
mengembalikan putaran motor ke forward.