RANCANG BANGUN PEMBUATAN MEDIA
PEMBELAJARAN TRAFFIC LIGHT MINI
DENGAN KENDALI SMART RELAY PADA MATA
PELAJARAN INSTALASI MOTOR LISTRIK
Jurniati
Guru SMKN 1 Rangas
Mamuju.
Abstrak
Kebutuhan pasar akan teknologi
terkini terkait pengontrolan listrik membuat saya berfikir untuk membuat
rancang bangun modul praktik pengontrolan listrik berbasis kontrol smart relay dengan memanfaatkan
bahan-bahan praktek yang ada di bengkel untuk memudahkan siswa mengamati secara
langsung dengan konsep miniatur pengoperasian pengontrolan listrik. Judul
penelitian adalah “Rancang Bangun Pembuatan Media Pembelajaran Traffic Light Mini dengan Kendali Smart Relay pada Mata Pelajaran
Instalasi Motor Listrik.”
Jenis penelitian adalah penelitian
pengembangan (research & development) dikembangkan
dengan mengadopsi langkah-langkah pengembangan model ADDIE (Analysis, Design, Define, Implementation,
& Evaluation). Validasi media dilakukan sebanyak 3 kali, analisis data
untuk validasi pakar menggunakan rumus Gregory, uji coba luas menggunakan
analisis IPA (Important Performance
Analysis)CSI(customer Satisfaction Index).
Hasil penelitian pada validasi
kualitatif dan uji coba terbatas menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan
penyempurnaan pemasangan
kabel dan sambungan yang kurang rapi dan kuat agar media tahan terhadap
benturan serta pemakaian yang lama. Hasil validasi uji coba luas dilakukan
sebanyak dua kali membutuhkan beberapa
revisi pada item-item tertentu, namun secara keseluruhan setelah revisi ke dua
selesai diketahui bahwa siswa secara umum puas dengan hasil produksi media yang
dibuat oleh guru.
Kata
Kunci: media pembelajaran, zelio, smart relay, traffic light,
ADDIE, IPA.
PENDAHULUAN
Sejalan dengan
perkembangan dibidang pengontrolan motor listrik maka terjadi pula pergeseran
pada sistem pengaturan sistem Operasi yang semula menggunakan Sistem Relay kemudian ke Digital Analog
kemudian ke Direct Digital Control.
Contoh penggunaan teknologi ini adalah penggunaan smart relay atau PLC dikarenakan kehandalan dan kemudahan dalam
pengontrolnya. Salah satu smart relay yang mudah digunakan adalah Zelio yang
diprogram dengan menggunakan zeliosoft. Perkembangan teknologi ini menjadikan tantangan bagi para guru SMK
khusunya program keahlian Teknik Ketenagalistrikan untuk mencoba memproduksi suatu modul latih
praktikum SMK yang dapat memudahkan proses pembelajaran.
Siswa SMK
khususnya program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik harus diberikan
keterampilan untuk merancang dan membuat rangkaian traffic light yang dikontrol dengan teknologi terbaru dari
pengontrolan listrik. Fenomena ini juga yang terjadi di sekolah sehingga saya
berfikir untuk membuat rancang bangun modul praktik pengontrolan listrik
berbasis smart relay dengan
memanfaatkan bahan-bahan praktek yang ada di bengkel untuk memudahkan siswa
mengamati secara langsung dengan konsep miniatur pengoperasian pengontrolan
listrik, sehingga penelitian ini saya berikan judul “ Rancang Bangun Pembuatan
Modul Traffic Light Mini dengan
Kendali Smart Relay untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Instalasi Motor Listrik.”
1.
Salah satu faktor
peningkatan kompetensi siswa dalam belajar dipengaruhi oleh kemampuan guru
untuk menerapkan metode pembelajaran dengan bantuan media pembelajaran.
2.
Pekembangan teknologi
di bidang Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) terutama pengontrolan listrik
yang dulunya menggunakan komponen elektromagnetik kini sudah banyak menggunakan
komponen digital berbasis komputer seperti Programable
Logic Controller (PLC) maupun smart
relay.
3.
Kebutuhan kota dengan
frekuensi kendaraan yang semakin padat membutuhkan rangkaian lampu lalu lintas
berbasis komputer menuntut siswa siswi
dibekali keterampilan untuk merangkai lampu lalu lintas tersebut sebagai calon
teknisi yang akan bekerja di masyarakat.
Dari
identifikasi masalah tersebut dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1.
Bagaimana cara
merancang media pembelajaran traffic
light yang dikontrol dengan smart relay zelio SR3B101FU?
2.
Bagaimana cara
membuat media pembelajaran traffic light yang di kontrol dengan smart relay zelio SR3B101FU?
3.
Bagaimana hasil
pembuatan media pembelajaran traffic
light yang di kontrol dengan smart
relay zelio SR3B101FU yang sudah divalidasi ?
Berdasarkan
pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian adalah:
1.
Mampu merancang media
pembelajaran traffic light yang
dikontrol dengan smart relay zelio
SR3B101FU.
2.
Mampu membuat media
pembelajaran traffic light yang
dikontrol dengan smart relay zelio
SR3B101FU.
3.
Dapat menjelaskan
hasil pembuatan media pembelajaran traffic
light yang di kontrol dengan smart
relay zelio SR3B101FU yang sudah divalidasi.
1.
Manfaat teoretis
Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian berikutnya yang
relevan.
2.
Manfaat praktis
a.
Bagi siswa: diharapkan
hasil penelitian ini dapat meningkatan minat belajar dan kreativitas siswa
kelas XI Listrik SMK Negeri 1 Rangas dengan kemudahan yang disediakan oleh smart relay Zelio SR3B101FU dan software Zeliosoft yang disimulasikan
dengan modul traffic light.
b.
Bagi guru: diharapkan
hasil penelitian ini dapat menambah kemampuan guru dalam mengelolah
pembelajaran tuntas dan menyenangkan khususnya pada pembahasan pengendalian
mesin listrik dengan Programable Logic
Controller (PLC) di sekolah. Melalui cara dan strategi yang diterapkan,
guru akan memiliki pengalaman yang baru.
c.
Bagi sekolah: hasil
penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan.
Dengan suasana belajar yang menyenangkan itu, mudah-mudahan semangat kerja
segenap warga sekolah baik guru, siswa, kepala sekolah.
1. Bahan pembuatan bodi media adalah kombinasi plywood dan papan acrylic.
2. Media lampu menggunakan lampu indikator ukuran kecil
bertegangan AC 220 V.
3. Pengontrolnya adalah smart
relay type SR3B101FU.
4. Software yang digunakan adalah Zeliosoft 2 pada operasi windows
64 bit.
5. Ukuran fisik media sebesar 40 x 30 x 20 cm.
DESKRIPSI TEORI
A.
KAJIAN PUSTAKA
1.
Media pembelajaran
Istilah media
berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari "medium"
yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian media
merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan (Djamarah
& Zain, 2013: 120). Istilah media ini sangat populer dalam bidang
komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran. Menurut Aristi R. (2004: 7) media umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi
dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media
pembelajaran merupakan wahana penyuluh informasi belajar atau penyalur pesan
berupa materi ajar oleh guru kepada siswa menjadi lebih dengan pembelajaran
yang dilakukan.
Lampu lalu
lintas adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang
dipersimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang
menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari
berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk
mengatur pergerakan kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat
bergerak secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar arus yang ada
(Gunoto, M. Irsyam, & Wijaya, tanpa tahun:
2). Lampu
lalu lintas, seperti yang kita ketahui, berfungsi sebagai lampu pengendali arus
lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan tempat penyeberangan pejalan
kaki dan tempat arus lalu lintas lainnya.
Dengan
penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa lampu lalu lintas atau traffic
light adalah lampu yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di
suatu persimpangan jalan dengan cara memberi
kesempatan pengguna jalan dari masing-masing arah untuk berjalan secara
bergantian. Karena fungsinya yang begitu penting maka lampu lalu lintas harus
dapat dikendalikan atau dikontrol semudah dan seefisien mungkin guna
memperlancar arus lalu lintas di suatu persimpangan jalan.
Smart relay
adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang biasa
digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang kecil dan
relatif ringan.dibuat. Smart relay
(keluarga PLC) menggantikan logika dan pengerjaan sirkuit kontrol relay yang
merupakan instalasi langsung pada aplikasi sistem otomasi sederhana. Dengan
smart relay rangkaian kontrol
cukup dibuat dengan software(Nuwolo & Kusmantoro, tanpa tahun: 1). Salah satu contoh Smart Relay
yang dibuat oleh Schneider Telemecanique adalah Zelio
dengan software zeliosoft.
Fungsi smart relay adalah merupakan suatu
bentuk khusus dari pengontrol berbasis mikroprosesor yang memanfaatkan memori
yang dapat deprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi dengan aturan tertentu
dan dapat mengimplementasikan fungsi-fungsi khusus seperti fungsi logika, sequencing, pengatur waktu (timing), pencacahan (counting) dan aritmetika dengan tujuan
mengontrol mesin-mesin dan proses-proses yang akan dilakukan secara otomatis
dan berulang-ulang. Smart relay
dirancang sebaik mungkin agar mudah dioperasikan dan dapat diprogram oleh
non-programmer khusus. Oleh karena itu perancang smart relay telah menempatkan sebuah program awal (interpreter) di dalam piranti ini yang
memungkinkan pengguna menginput program-program kontrol sesuai dengan kebutuhan
mereka dalam kebutuhan mereka dalam suatu bentuk bahasa pemrograman yang
relatif sederhana dan mudah untuk dimengerti dan dapat diubah atau diganti
dengan mudah sesuai dengan kebutuhan.
Bentuk
fisik dan bagian-bagian Zelio smart relay
adalah sebagai berikut:
Keterangan :
1. dua lubang dudukan pengikat,
2. dua terminal power suply,
3. koneksi terminal input,
4. layar display LCD untuk
mengontrol dan memonitor,
5. slot untuk koneksi interface
ke PC,
6. tombol untuk memrpogram dan memasukan parameter,
7. koneksi terminal output.
Kualitas produk
merupakan pemahaman bahwa produk merupakan peluang ditawarkan oleh penjual mempunyai
nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu
perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya
dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
Menurut Philip
& Kotler (2007: 9) dimensi kualitas produk meliputi:
a)
Kinerja (performance). Dimensi ini menunjukkan
tingkat operasi produk atau kegunaan dasar dari suatu produk misalnya
kemudahan, dan kenyamanan dalam berbisnis dan sebagainya.
b)
Keistimewaan tambahan
(features). Yaitu sifat yang menunjang
fungsi dasar produk, misalnya kelengkapan interior dan eksterior dan
sebagainya.
c)
Keandalan (reliability). Yaitu kemungkinan kecil
akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai.
d)
Kesesuaian dengan
spesifikasi (conformance to
specifications). Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi
memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya, misalnya standar
keamanan terpenuhi.
e)
Daya tahan (durability). Ketahanan mencerminkan
suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal. Dimensi
ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.
f)
Estetika (asthethic). Keindahan menunjukkan
bagaimana penampilan atau daya tarik produk terhadap pembeli, misalnya bentuk
fisik yang menarik, model atau desain yang artistik, warna, dan sebagainya.
Dari kriteria
di atas diambil kinerja, keandalan, daya tahan,
dan estetika untuk mengukur kualitas media pembelajaran yang akan dibuat
karena keterbatasan daya pendukung pembuatan media di laboratorium sekolah.
Bentuk awal modul adalah simulasi traffic light dengan kontrol relay elektromagnetik dengan bentuk
fisik yang agak melebar karena mengandung 5 timer dan 4 relay.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini
merupakan penelitian pengembangan (Research
and Development). Penelitian dilakukan untuk membuat media
pembelajaran praktik yang akan digunakan
di bengkel Pengontrolan motor listrik pada mata pelajaran Instalasi Motor listrik.
Desain
penelitian menggunakan model ADDIE (Analysis,
Design, Develompment, Implementation, dan Evaluation).
Waktu
penelitian direncanakan mulai bulan
juni sampai bulan oktober 2016. Tempat
penelitian dilaksanakan di bengkel Pengontrolan Listrik Program keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 1 Rangas.
C.
HIPOTETIK MODEL
(a)Tampak atas (b)
tampak 3D
Penelitian ini mengembangkan model konseptual yang tadinya
menggunakan pengontrolan elektromagnetik dengan bentuk fisik media yang agak
besar kemudian mengganti rangkaian kontrolnya dengan zelio smart relay yang
bentuk fisiknya lebih kecil dan menggunakan teknologi terkini dari sistem
pengendali listrik.
Langkah-langkah
penelitian mengadopsi 10 langkah penelitian Borg & GallDick &
Carry dalam Mulyatiningsih (2014: 5) sebagai berikut: melakukan penelitian
pendahuluan untuk mengumpulkan informasi,, melakukan perencanaan termasuk uji
ahli atau expert judgement,mengembangkan
jenis /bentuk produk awal,melakukan uji coba lapangan tahap awal,melakukan
revisi produk,melakukan uji coba lapangan utama,melakukan revisi produk,melakukan
uji lapangan opeasional,melakukan revisi
produk akhir, dan mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk.
Alur pengembangan media digambarkan seperti pada gambar di bawah
ini:
Gambar 3‑0‑2 Model Prosedural Pengembangan
Media.
Subyek
penelitian adalah siswa kelas XI TITL SMKN 1 Rangas Mamuju dengan rincian: 6
orang untuk uji coba tahap awal, 33 orang untuk uji coba luas.
Observasi, angket.
1.
Lembar observasi,
lembar angket.
Analisis hasil
penilaian validasi pakar dilakukan dengan analisis valididtas isi Gregory
dengan rumus:
Hasil kesimpulan dari
kesepakatan kedua pakar diambil berdasarkan perhitungan dengan hasil akhir
seperti pedoman diagram di bawah:
Gambar 3‑0‑3Model
kesepakatan antar penilai dalam validitas isi
Sedangkan
untuk analisis datanya menggunakan program Ms
Excell 2010.
Hasil observasi
dan instrumen angket yang dikumpulkan siswa untuk mengetahui kualitas, daya
tahan, dan tampilan produk dianalisis dengan analisis IPA (Importance Performance Analysis) dengan program SPSS.
Langkah pertama untuk analisis
kuadran adalah menghitung rata-rata penilaian kepentingan dan kinerja untuk
setiap atribut dengan rumus:
dimana:
Bobot rata-rata
tingkat penilaian kinerja atribut ke-i
Bobot rata-rata
tingkat penilaian kepentingan atribut ke-i
n = Jumlah responden
Langkah selanjutnya adalah
menghitung rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja untuk keseluruhan atribut
dengan rumus berikut dan dianalisis dengan program SPSS 20.
dimana:
Bobot rata-rata
tingkat penilaian kinerja atribut ke-i
Bobot rata-rata
tingkat penilaian kepentingan atribut ke-i
n = Jumlah atribut