PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
KONTROL MOTOR LISTRIK 3 FASA
BERBASIS PONSEL ANDROID
(PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA
LISTRIK SMK)
Semester
IV
KELAS
|
XI
|
TITL
|
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan berbagai kenikmatan dan kesehatan kepada penulis sehingga bisa
menyelesaikan proposal penelitian R & D yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Kontrol Motor Listrik 3 Fasa Berbasis Ponsel Android” dengan
lancar sesuai target.
Dengan
segala keterbatasan dan wawasan yang penulis miliki, penulis sadar bahwa karya
tulis sederhana ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis
berharap adanya masukan berupa kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai
pihak perbaikan penulisan sejenis ke depannya.
Lewat kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya terutama kepada:
1.
Bapak
Drs. H. Abdul Malik, Kepala Bidang
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti lomba inovasi pembelajaran
(INOBEL) bagi guru SMA/SMK Tingkat
Nasional tahun 2017.
2.
Bapak
Drs. Makhmudi, Kepala SMKN 1 Mamuju yang memberikan ruang dan waktu kepada
peneliti untuk berinovasi serta dukungan moral
dan materil untuk mengadakan penelitian pada sekolah yang dipimpinnya.
3.
Bapak
Syamsuddin, S.Pd., M.Pd., suami penulis sekaligus mitra kerja penulis atas izin
yang diberikan kepada penulis untuk selalu berkreasi dengan segala keikhlasan
dan dukungannya.
4.
Putri-putri
tercinta: Fikra Amalia Raihana Syam, Hidtza Alima Khairana Syam, serta Syifa
Nuzulya Qirani Syam yang rela pada setiap kegiatan yang mengharuskan mama
meninggalkan kalian.
Sebagai
penutup, penulis berharap bahwa karya tulis sederhana ini bisa memberi
inspirasi dan manfaat kepada semua pihak terutama sahabat-sahabat saya para
guru dan siswa-siswa jurusan Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik (TITL) SMK.
Mamuju, 31 Juli
2017
Penulis
Jurniati
DAFTAR ISI
Halaman
Judul…………………………………………………….i
Kata Pengantar…………………………………………………..ii
Daftar Isi…………………………………………………………...iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil analisis reliabilitas motivasi
belajar
siswa pada praktik kontrol
dengan Push Button 27
Tabel 3.2 Hasil analisis reliabilitas motivasi
belajar siswa pada praktik kontrol
dengan Arduino 28
Tabel 3.3 Hasil uji hipotesis peningkatan
belajar siswa kelas XI TITL SMKN
1 Mamuju terhadap pengaplikasian
media arduino bluetooth control
lamp 29
Tabel 3.4 Hasil uji deskriptif peningkata belajar
siswa kelas XI TITL SMKN 1 Mamuju
terhadap pengaplikasian media
arduino
bluetooth control lamp 30
Tabel 4.1 Hasil analisis validitas isi Gregory tentang kepuasan siswa
memakai arduino bluetooth control lamp 42
Tabel 4.2 Hasil
analisis validitas isi Gregory tentang peningkatan motivasi belajar siswa memakai media arduino
bluetooth control lamp 43
Gambar 2.1 Rangkaian Daya kontrol Forward-
Reverse Motor 3 fasa 10
Gambar 2.2 Tampilan aplikasi Bluetooth
Control Lamp 17
Gambar 2.3 Gambar rangkaian arduino,
bluetooth, relai
dan display 18
Gambar 2.4 skema model konseptual produk 22
Gambar
2.5 model konseptual produk
23
Gambar 2.5 Skema hipotetik model produk
23
Gambar 2.6 Hipotetik Model
24
Gambar 3.1 Desain eksperimen 26
Gambar 4.1 Alur
Pengembangan Media
Gambar 4.2 Lay out
media 36
Gambar 4.3 Layout pengaplikasian pada
rangkaian kontrol Forward-
Reverse motor
induksi 3 fase
Gambar 4.4 Gambar
rangkaian Arduino
bluetooth control lamp 37
Gambar 4.5 Rangkaian
kontrol forward-reverse
motor induksi 3 fase 37
Gambar 4.6 Rangkaian
daya kontrol forward
reverse motor
induksi 3 fase 38
Gambar 4.7 Media arduino
control bluetooth
lamp setelah
dirangkai 39
Gambar 4.8 Tampilan aplikasi bluetooth control lamp 39
Gambar 4.9 Uji coba arduino
bluetooth control
lamp 40
Gambar 4.10 Analisis kepuasan siswa SMKN 1
Mamuju terhadap pemakaian
media arduino bluetooth control
lamp untuk mengoperasikan control
forward- reverse motor
listrik 3 fase 45
Gambar 4.11
Analisis kepuasan siswa SMKN 1 Rangas
terhadap pemakaian media arduino bluetooth control lamp
untuk kontrol forward- reverse
motor listrik 3 fase 47
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kemampuan guru merupakan
faktor utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran. Guru yang
memiliki kemampuan tinggi akan bersikap kreatif dan inovatif yang selalu akan
mencoba menerapkan berbagai penemuan baru yang dianggap lebih baik dan
menerakan perkembangan ilmu terkini untuk pembelajaran siswa. Kemampuan guru
dalam penguasaan materi, metode pembelajaran, dan penggunaan media pembelajaran
merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pembelajaran. Untuk mencapai keberhasilan tersebut perlu
upaya perbaikan dari ketiga aspek tersebut agar prestasi belajar siswa dapat
meningkat.
Dari
ketiga faktor di atas, saya batasi pembahasan pada penggunaan media
pembelajaran yang merupakan alat bantu yang dipakai untuk membantu penyampaian
materi ajar guru agar bisa lebih cepat dikuasai oleh siswa pada umumnya dan
peningkatan kompetensi siswa SMK pada khususnya.
Perkembangan teknologi di
bidang pengontrolan motor listrik membuat penulis akan mencoba membuat
penelitian pengembangan tentang pemutus tenaga listrik yang dahulunya
menggunakan sakelar manual, tombol listrik, sakelar magnet, dan sensor listrik
sekarang sudah mulai tergantikan dengan pemutus tenaga berbasis android baik
melalui SMS, bluetooth, dan infra red.
Analisis kebutuhan tentang
teknologi terbaru dalam pengontrolan motor listrik di industri berbasis
teknologi nirkabel sudah merupakan keharusan yang tak bisa disepelekan lagi
mengingat perkembangan ponsel berbasis
android sudah semakin menguasai pasaran dengan harga yang semakin terjangkau.
Teknologi jaringan nirkabel yang tersedia pada ponsel seperti bluetooth, wifi,SMS dan lainnya dapat digunakan untuk aplikasi
lainnya dengan biaya yang lebih murah (Masinambow,
V; Najoan, Meicsy EL; Lumenta, Aries SM;, 2014, p. 1) . Hal ini juga yang
membuat saya tertarik untuk mengaplikasikn jaringan bluetooth untuk bisa menjalankan motor listrik 3 fase. Kelemahan
mengoperasikan kontrol motor 3 fase dengan cara manual (push button) adalah operator harus berada di dekat panel kendali
untuk menghidupkan dan mematikan motor listrik. Hal ini dapat disempurnakan
dengan pemakaian ponsel dengan jaringan bluetooth
sehingga untuk mengoperasikan rangkaian bisa dari jarak jauh lebih dari 10
meter.
Siswa SMK sebagian besar
telah memiliki ponsel berbasis android, sehingga untuk memaksimalkan
penggunaannya saya berupaya membuat inovasi pembelajaran untuk mengoperasikan
rangkaian motor listrik dengan mematikan dan menghidupkan rangkaian melalui
ponsel android di kelas XI listrik A
dan B dengan judul penelitian: “Pengembangan Media Pembelajaran Kontrol Motor
Listrik 3 Fasa Berbasis Ponsel Android.”
Media
ini digunakan sebagai sakelar otomatis untuk menjalankan motor listrik dari
jarak jauh dan dikendalikan melalui telepon seluler (ponsel) berbasis android. Kontrol utama dari media ini
adalah sebuah rangkaian IC mikrokontroler Arduino ATmega 328 dilengkapi dengan
relai DC dan media bluetooth yang
dapat menjangkau jarak jauh sekitar 10 meter atau lebih, tergantung kemampuan media
bluetooth-nya.
B. TUJUAN
Tujuan pembuatan inovasi pembelajaran adalah:
1. Untuk
mengetahui tingkat kepraktisan penggunaan media pembelajaran pengontrolan
maju-mundur (forward-reserse) motor
listrik 3 fase melalui ponsel android.
2. Untuk mengetahui
tingkat kepuasan siswa kelas XI TITL terhadap penggunaan media pembelajaran pengontrolan maju-mundur (forward-reserse) motor listrik 3 fase melalui ponsel android.
3. Dapat
menjelaskan efektivitas penggunaan media pembelajaran pengontrolan
maju-mundur (forward-reserse) motor
listrik 3 fasa melalui ponsel android
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI
TITL SMKN 1 Mamuju.
C. MAMFAAT PENELITIAN
1. Mamfaat
teoritis
Inovasi pembelajaran
ini diharapkan dapat
menjadi bahan referensi bagi guru-guru lain
untuk berinovasi dan mengadakan penelitian berikutnya yang
relevan.
2. Mamfaat
praktis
A. Bagi
Siswa
Inovasi pembelajaran ini
diharapkan dapat meningkatkan minat belajar dan kreativitas
siswa kelas XI SMK dengan memfaatkan
pemakaian ponsel berbasis android
untuk diterapkan dalam pengontrolan motor listrik.
B. Bagi
Guru
Diharapkan pembuatan
inovasi pembelajaran ini dapat menambah kemampuan
guru dalam mengelolah pembelajaran tuntas, menyenangkan, dan kekinian dengan
memamfaatkan teknologi terbaru dalam pembelajaran di sekolah.
C. Bagi
Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan suasana belajar yang
menyenangkan itu, mudah-mudahansemangat kerja segenap warga sekolah baik guru,
siswa, kepala sekolah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DESKRIPSI TEORI
1.
Pengontrolan motor
listrik
Menurut Kemendikbud (Kemendikbud,
2013, p. 5)
yang dimaksud dengan pengontrolan motor adalah
pengaturan atau pengendalian motor dari pengasutan, pengoperasian hingga
motor itu berhenti. Somantri pengontrolan motor adalah pengaturan, pelayanan,
dan pengawasan terhadap bekerjanya motor listrik agar motor tersebut dapat
melakukan proses pekerjaannya sesuai dengan yang dikehendaki (Somantri, 1993, p. 4) .
Selanjutnya dalam buku Instalasi Motor
Listrik Kemendibud dijelaskan
bahwa kata kontrol dalam teknik listrik adalah suatu peralatan
atau kelompok peralatan yang digunakan untuk mengatur fungsi suatu mesin untuk
menetapkan tingkah laku mesin tersebut sesuai dengan yang diinginkan (Kemendikbud, 2013, p. 6) .
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pengontrolan motor listrik adalah proses pengaturan, pengendalian atau
pelayanan kerja motor listrik agar dapat bekerja sesuai dengan yang digunakan.
Adapun dilihat dari penggunaan peralatan yang digunakan, pengontrolan motor
listrik dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a) Pengendali manual (manual
control)
Pengendali secara manual adalah jenis
pengendali yang mengunakan alat pengendali manual barupa sakelar mekanik.
b) Pengendali
semi otomatis (elektromagnetik control)
Pengendali semi otomatis adalah jenis
pengendali yang menggunakan alat kendali semi otomatis berupa kontaktor magnet
dan tombol tekan (push button)
dilengkapi dengan pengaman.
c) Pengendali
secara otomatis (Authomatic control)
Pengendali otomatis adalah jenis
pengendali yang menggunakan alat kendali semi otomatis dikombinasikan dengan
peralatan kendali otomatis, seperti time
delay relai (TDR), float switch, limit switch, dengan
dilengkapi pengaman.
Pengendali motor
listrik menurut fungsinya terdiri dari 3 jenis:
1) Pengendali
saat mulai berjalan (strarting)
2) Pembalikan
arah putaran (reserve)
3) Pengendali
pada saat motor berhenti (stopping)
2.
Kontrol Forward-Reserse Motor Induksi 3 Fasa
Pengontrolan forward-reserve motor induksi 3 fasa atau biasa juga disebut
kontrol pembalikan putaran listrik adalah jenis pengendali motor listrik yang
dilakukan dengan cara membalik polaritas tegangan input yang masuk ke lilitan
stator motor listrik 3 fase (Kemendikbud, 2013). Hal ini disebabkan karena
putaran rotor motor searah dengan medan putar stator, sehingga jika polaritas
stator diubah maka medan putar stator juga akan berubah, demikian halnya dengan
putaran rotor motor tersebut.
Untuk menggerakkan motor kita harus menghubungkan ketiga sumber
tegangan ke motor dengan kode RST (urutan warna merah, kuning, hitam), maka
didapat putaran motor searah jarum jam, akan tetapi apabila kita ingin memutar
putaran motor berlawanan arah jarum jam maka kita harus merubah sumber tegangan
3 Phasa menjadi RTS (urutan warna merah, kuning, hitam), untuk lebih jelas
lihat gambar dibawah ini:
Di
dunia industri ada beberapa macam mesin yang memerlukan pembalikan arah putaran
motor listrik yaitu mesin pesawat angkat (crane),
mesin derek, lift, tangga berjalan (escalator) dan masih banyak lagi yang
lainnya.
3.
Media rangkaian
pengontrolan listrik berbasis android.
a)
Mikrokontroler Arduino
(ATMega 328)
Sistem mikrokontroler adalah bagian utama
yang menghubungkan komputer maupun ponsel dengan peralatan-peralatan elektrik
dan elektronik melalui komunikasi melalui komunikasi serial (D.F., Hermawan; Setiawan, Iwan; Andomeda,
Trias;, 2017, p. 4) . Arduino adalah sebuah produk design
system minimum miktokontroler keluar Atmega yang menggunakan bahasa pemrograman
C yang telah dimodifikasi dan sudah ditanamkan programmer bootloader yang
berfungsi untuk menjembatani antara sofware compiler arduino dengan
mikrokontroler (Masinambow, V;
Najoan, Meicsy EL; Lumenta, Aries SM;, 2014, p. 1) . Arduino Duemilanove merupakan salah satu
jenis papan arduino yang mempunyai otak mikroprosesor Atmega 328, memiliki 14
digital input/output pin dimana 6 diantaranya dapat digunakan sebagai output
PWM, 6 input analog, Osilator 16 MHz kristal, koneksi USB, soket listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini bersi
semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler.
b)
Bluetooth
Shield
Teknologi bluetooth mulai diteliti dan dipelajari
pada tahun 1994 oleh perusahaan telekomunikasi Ericsson ( (Puys, 2017,
p. 4) . Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius yang dipromotori oleh
perusahaan-perusahaan raksasa internasional yang bergerak di bidang
telekomunikasi dan komputer, diantaranya Ericsson, IBM, Intel, Nokia, dan
Toshiba. Proyek ini di awal tahun 1998 dengan kode nama bluetooth, karena terinspirasi oleh seorang raja Viking (Denmark)
yang bernama Harald Blatand... yang banyak mendanai pengembangan teknologi bluetooth tersebut.
Tim Dytech
dalam Rahmawati dkk. (Rahmawati, P; Firdaus, Ginanjar;
Fathorrahman, Nugraha;, p. 2) menjelaskan bahwa
bluetooth adalah teknologi komunikasi tanpa kabel yang menyediakan layanan
komunikasi secara real-time antar
perangkat bluetooth dengan jarak
layanan yang lebih jauh dari media infra merah.
Hermawan dkk (D.F., Hermawan; Setiawan, Iwan; Andomeda,
Trias;, 2017, p. 2)
dikemukakan bahwa pengertian bluetooth
adalah sebuah teknologi komunikasi wireless
(tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial,
Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frekuency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan
komunikasi data dan suara secara real-time antara hist-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.
Dari penjelasan di atas dapat dikemukakan pengertian bluetooth yaitu sebuah teknologi nirkabel (wireless) yang menyediakan layanan komunikasi realtime (tanpa penundaan waktu) antar perangkat bluetooth dengan
jarak tertentu.
c)
Android
Android
merupakan sekumpulan framework dan virtual mesin yang berjalan di atas
kernel linux. Virtual machine android
bernama Dalvik Virtual Machine (DVM),
engine ini berfungsi untuk
menginterpretasikan dan menghubungkan seluruh kode mesin yang digunakan oleh
setiap aplikasi dengan kernel linux (Masinambow, V; Najoan, Meicsy EL; Lumenta,
Aries SM;, 2014, p. 2) . Supardi mengemukakan bahwa android adalah sistem operasi untuk
perangkat mobile berbasis linux yang
mencakup sistem operasi, middleware,
dan aplikasi (Pambudi, 2013, p. 109) ,
sedangkan menurut (Wikipedia, 2017) android adalah sistem operasi berbasis linux yang dirancang untuk
perangkat bergerak dengan layar sentuh seperti telepon pintar atau komputer
tablet yang dikembangkan oleh Android Inc.
dengan dukungan finansial dari Google. Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa android
adalah sistem operasi
berbasis linux yang dirancang untuk
telepon pintar (smartphone).
d) Relai
Relai
adalah komponen elektronika berupa sakelar elektronik yang digerakkan oleh arus
listrik. Relai pengatur atau kontrol relai disingkat CR merupakan sakelar
magnet yang bekerja secara otomatis seperti halnya kontaktor magnet. Relai
bentuknya lebih kecil dan lebih ringan dari kontaktor dan terbagi atas 2 macam
yaitu relai arus DC dan arus DC.
Prinsip
kerja relai berdasarkan medan magnet sehingga biasa juga disebut sakelar
magnet. Relai tersusun dari tuas sakelar dengan lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan
tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak
sakelar akan menutup. Pada saat arus listrik dihentikan maka gaya magnet akan
hilang dan tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak sakelar akan terbuka.
Relai biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/ tegangan yang besar (misalnya
peralatan listrik 4 ampere 220 V AC) dengan memakai arus/tegangan yang kecil
(misalnya 0.1 ampere 12 volt AC).
Sistem
pengontrolan dengan menggunakan ponsel android sebagai pemutus tenaga dimulai
dengan mengunduh aplikasi pendukung yang tersedia di Playstore, sesuai dengan
device yang akan digunakan sebagai penghubung apakah bluetooth, SMS, ataupun infrared.
Gambar tampilan bluetooth control lamp
adalah:
Penelitian ini menggunakan bluetooth model HC06 sebagai device penghubung dan aplikasi Bluetooth Control Lamp sebagai aplikasi
pendukungnya. Mikrokontroler arduino 328 akan mengolah program yang dimasukkan
untuk mempekerjakan media relai DC. Relai
inilah yang akan bekerja memutuskan dan menghubungkan arus listrik yang masuk
ke motor 3 fasa atau peralatan listrik lainnya.
e)
Bluetooth
Control Lamp 8 Channel Dengan Arduino Uno
Bahan-bahan yang diperlukan untuk rangkaian Bluetooth
control lam 8 chanel yaitu:
1) 8 buah relai
2) 1 media Bluetooth HC/06
3) 1 set Arduino ATmega 328
4) Kabel pelangi secukupnya.
Gambar
rangkaiannya diperlihatkan seperti gambar berikut:
4. Media Pembelajaran
Media secara khusus diartikan sebagai
alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaksud sebagai alat komunikasi
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi
ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Istilah media berasal dari bahasa latin
yang merupakan bentuk jamak dari “medium”
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan demikian media
merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan (Djamarah & Zain, 2013, p. 120) .
Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar
mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang
digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Media umumnya adalah segala
sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber infirmasi kepada penerima
informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang komunikasi, proses
belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media
dalam pembelajaran disebut sebagai media pembelajaran (Aristi, 2004, p. 7) .
Schram dalam (Suhudin, 2013, p. 24) menyatakan
bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat
dimamfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran merupakan wahana penyuluh
informasi belajar atau penyalur pesan berupa materi ajar oleh guru kepada siswa
menjadi lebih dengan pembelajaran yang dilakukan.
Dalam upaya untuk pembelajaran atau membelajarkan siswa,
peranan dan fungsi media pembelajaran adalah sebagai media komunikasi yang
dipakai dalam kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar pada
hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu proses penyampai pesan melalui
saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Media sebagai salah satu sumber
belajar yang dapat membantu guru dan siswa dalam mengatasi hambatan-hambatan
yang ada. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah
segala jenis sarana yang dapat di indera yang digunakan dalam proses belajar-mengajar
untuk meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran (Sardiman, 2004, p. 12) .
Dengan
penggunaan media guru dan siswa diharapkan dapat berkomunikasi lebih baik,
mantap dan kelas menjadi hidup. Penggunaan media secara kreatif dapat
memungkinkan siswa belajar lebih baik, mencamkan apa yang dipelajarinya dengan
baik dan meningkatkan ferforman siswa
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam memilih media
pembelajaran perlu dipertimbangkan kriteria pemilihan media pembelajaran perlu
dipertimbangkan kriteria pemilihan media yang sesuai dengan kebutuhan siswa di
kelas, diantaranya ketepatan dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan isi
bahan ajar, kemudahan dalam memperoleh media, ketepatan waktu penggunaan media,
serta kesesuaian dengan pola berfikir siswa. Dengan adanya kriteria pemilihan
media pembelajaran diharapkan dapat mempermudah untuk menentukan media yang
akan digunakan.
B. PRODUK/ MODEL KONSEPTUAL.
SUMBER TEGANGAN
|
INPUT
(PUSH
BUTTON)
|
PROSES
|
OUTPUT
|
Gambar 2.10 skema model konseptual produk
C.
SUMBER
TEGANGAN
MEDIA BLUETOOTH & MICROCONTROLER
ARDUINO ATMEGA 328
PROSES
OUTPUT
PONSEL
ANDROID
HIPOTETIK MODEL
SUMBER
TEGANGAN
|
MEDIA BLUETOOTH & MICROCONTROLER
ARDUINO ATMEGA 328
|
PROSES
|
OUTPUT
|
PONSEL
ANDROID
|
Gambar 2.13 Hipotetik Model
Pengembangan rangkaian dari
model konseptualnya adalah terletak pada alat pemutus tenaga yang digunakan.
Jika pada model konseptual, alat pemutus tenaganya berupa dua tombol push
button yang dioperasikan dengan menyentuh langsung tombol jika rangkaian ingin
dijalankan atau dihentikan, maka pada hipotetik model pemutus dayanya
menggunakan mikrokontroler ATmega 328
yang dikontrol melalui aplikasi Bluetooth
Control Lamp pada ponsel android.
BAB
III INOVASI YANG SUDAH DIUSULKAN
Produk inovasi berupa
pengaplikasian kontrol forward-reverse
motor induksi 3 fase dengan menggunakan ponsel android sudah diterapkan di
sekolah sejak awal bulan agustus 2017 di SMKN 1 Mamuju Program Keahlian Teknik
Ketenagalistrikan Paket Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL).
Hasilnya sudah mulai terlihat dimana
motivasi belajar siswa sudah mulai meningkat. Kehadiran siswa juga secara umum
sudah lumayan bagus. Beberapa siswa yang dulunya bermalas-malasan hadir sudah
mulai berubah menjadi lebih rajin. Hal ini dikarenakan rasa penasaran mereka
terhadap inovasi yang dilakukan, ditambah lagi keakraban mereka dengan handphone berbasis android. Inovasi ini
juga merupakan salah satu faktor utama yang membuat pelajaran lebih
mengasyikkan.
Untuk lebih menjelaskan fakta
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI TITL SMKN 1 Mamuju, akan
digambarkan hasil penelitian dengan menganalisis data hasil angket yang telah
disebarkan ke siswa yang bersangkutan. Analisis dampak keberhasilan
pembelajaran siswa dilakukan dengan membandingkan motivasi belajar siswa
terhadap pembelajaran kontrol forward-reverse
motor dengan menggunakan tombol push
button dan dengan menggunakan Arduino
Bluetooth control lamp. Desain ekxperimen yang digunakan adalah One-Shot Case Study dengan model sebagai
berikut:
X 0
|
0: observasi (variabel
dependen)
Pembelajaran kontrol forward-reverse motor induksi 3 fase dengan menggunakan push button
adalah variabel dependen sedangkan pembelajaran kontrol forward-reverse motor induksi 3 fase dengan menggunakan arduino Bluetooth control lamp merupakan
variabel independen.
a) Analisis validitas
Hasil analisis
validitas menunjukkan bahwa semua butir pada angket kepuasan siswa valid
kecuali butir no.8, sehingga butir no.8 dikeluarkan dari uji tahap selanjutnya.
b) Analisis reliabilitas
Tabel 3.1 hasil
analisis reliabilitas motivasi belajar siswa pada praktik kontrol dengan Push Button
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
.966
|
15
|
Dari hasil analisis didapatkan reliabilitas angket motivasi belajar
siswa dengan penggunaan tombol push button untuk mengoperasikan kontrol forward-reverse motor induksi 3 fase
sebesar 0.966, sehingga hasil pengisian instrumen layak untuk dilanjutkan ke tahap
uji statistik berikutnya.
Reliability Statistics
|
||
Cronbach's Alpha
|
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
|
N of Items
|
.967
|
.967
|
16
|
Analisis reliabilitas hasil pengujian angket
motivasi belajar siswa dengan penggunaan media Arduino Bluetooth control lamp
untuk mengoperasikan kontrol forward-reverse
motor induksi 3 fase sebesar 0.967, sehingga hasil uji instrumen ini juga layak
untuk diteruskan ke tahap uji selanjutnya.
c) Analisis uji T dua sampel independen
Uji T
dua sampel independen digunakan untuk
mengetahui adanya perbedaan peningkatan motivasi praktik kontrol forward-reverse motor
listrik 3 fase siswa dengan menggunakan
tombol push button dan media arduino bluetooth control lamp.
Hipotesis penelitian adalah:
Ho : tidak terdapat peningkatan motivasi
belajar siswa kelas XI TITL SMKN 1
Mamuju terhadap pengaplikasian media arduino
bluetooth control lamp pada kontrol forward-reverse motor listrik 3 fase .
H1 : terdapat peningkatan motivasi belajar siswa
kelas XI TITL SMKN 1 Mamuju terhadap pengaplikasian media arduino bluetooth control lamp pada kontrol forward-reverse motor listrik 3
fase.
Kriteria
pengujian hipotesis:
Untuk Ho : µ = µo dan H1 :
µ < µo
o Ho di
terima jika to ≥ - tα
o Ho di
tolak jika to < - tα
Tabel 3.3 hasil uji
hipotesis peningkatan belajar siswa kelas XI TITL SMKN 1 Mamuju terhadap
pengaplikasian media arduino bluetooth
control lamp
Paired Samples Test
|
|||||||||
|
Paired Differences
|
t
|
df
|
Sig. (2-tailed)
|
|||||
Mean
|
Std. Deviation
|
Std. Error Mean
|
95% Confidence Interval of the Difference
|
||||||
Lower
|
Upper
|
||||||||
Pair 1
|
PUSH BUTTON - ARDUINO
|
-4.13333
|
2.68756
|
.49068
|
-5.13689
|
-3.12978
|
-8.424
|
29
|
.000
|
Hasil
uji T pada SPSS menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0.000 < α 0.05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa jika
praktikum dilakukan dengan menggunakan tombol push button dan arduino
bluetooth control lamp. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan motivasi
belajar siswa, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 hasil uji deskriptif peningkatan belajar siswa
kelas XI TITL SMKN 1 Mamuju terhadap pengaplikasian media arduino bluetooth control lamp
Paired
Samples Statistics
|
|||||
|
Mean
|
N
|
Std.
Deviation
|
Std.
Error Mean
|
|
Pair 1
|
PUSH
BUTTON
|
54.1333
|
30
|
12.97141
|
2.36824
|
ARDUINO
|
58.2667
|
30
|
12.48429
|
2.27931
|
Peningkatan motivasi belajar siswa jika praktikum dilakukan
dengan menggunakan tombol push button
rata-rata 54,33 sedangkan jika menggunakan arduino
bluetooth control lamp rata-ratanya mencapai 58, 27. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar siswa meningkat secara signifikan jika menggunakan arduino bluetooth control lamp untuk
mengoperasikan kontrol forward-reverse
motor induksi 3 fase jika dibandingkan dengan penggunaan tombol push button.
Tahap evaluasi untuk
mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI TITL SMKN 1 Mamuju
dianalisis dengan menggunakan metode eksperimen One-shot case study (Sugiyono,
2012, p. 110)
dimana terdapat suatu paradigma satu kelompok yang diberi treatment perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Pendapat
ini sejalan dengan penelitian ini yang memberikan treatment kepada siswa kelas
XI TITL SMKN 1 Mamuju dengan mengaplikasikan
arduino bluetooth control lamp
berbasis android pada kontrol forward-reverse
motor induksi 3 fase.
Kriteria keputusan uji
statistik adalah terima H1 yang berarti terdapat perbedaan motivasi belajar
siswa jika praktikum dilakukan dengan menggunakan tombol push button dan arduino
bluetooth control lamp. Pengambilan keputusan berdasarkan penjelasan Siegel
(Siegel, 1992, p. 9) bahwa hipotesis Ho merupakan hipotesis
tentang tidak adanya perbedaan, apabila hipotesis ini ditolak maka hipotesis
pengganti H1 yang diterima (hipotesis adanya perbedaan). Adapun besar peningkatan motivasi belajar siswa kelas XI
TITL SMKN 1 Mamuju dengan mengaplikasikan
arduino bluetooth control lamp
berbasis android pada kontrol forward-reverse
motor induksi 3 fase dapat dilihat pada hasil analisis deskriptif hasil
penelitian.
BAB IV SUMBER DAYA PENDUKUNG
A. ALUR PENGEMBANGAN MEDIA
Analisis kebutuhan
|
Perumusan tujuan
|
Pengembangan materi/bahan
|
Pengembangan media
|
revisi
|
Uji coba produk
|
Produk/
media
|
Gambar 4.1 Alur Pengembangan Media
B. ALAT DAN BAHAN
1.
ALAT:
a) Tang
kombinasi 1 buah
b) Tang
lancip 1 buah
c) Crimping
tool 1 buah
d) Obeng
+ 1 buah
e) Obeng
- 1 buah
f) Tools
kit 1
buah
g) Tespen 1 buah
h) AVO
Meter SANWA CX505 1 buah
i) Fasa
Indikator KYORITZU 1 buah
j) Megger
KYORITZU 1 buah
2.
BAHAN:
a) Media Arduino Atmega 328 1
set
b) Media
Bluetooth HC/06 1 set
c) Relai
5 Volt Dc 4 Channel 1 set
d) LED display 1
set
e) Box Acrylic 1
buah
f) Power
Suply 1 buah
g) MCB
1 Fase CL2 1 buah
h) MCB
3 fasa 15A 1 buah
i) Kontaktor
Mitsubishi SN-21 2 buah
j) TOR Mitsubishi THN-20 1 buah
k) Rel
Omega 1 batang
l) Kanal
sirip 25 cm x 25 cm 1 batang
m) Panel
listrik 40 x 50 1 buah
n) Kabel
NYAF warna merah,
kuning, hitam, biru
secukuprnya.
o) Printed Circuit
Board 10 x 20 1 lembar
p) LED Display 1 set
C.
DESAIN
DAN GAMBAR RANGKAIAN
Tahap
design adalah tahap perancangan produk/media yang
dilengkapi dengan bluetooth HC-06 dan 8 buah relai yang dikontrol dari sebuah
mikrokontroler ATmega 328. Fungsi smartphone
sebagai pengendali, Arduino Uno sebagai pemroses data, media bluetooth sebagai media komunikasi
secara wireless (Sadewo, Widasari, & Muttaqin, 2017) .
Kemampuan
relai yang dipilih berkapasitas maksimal 10 Ampere yang mampu memutus dan
menghubung tegangan listrik AC 220V. rancangan produk dibantu oleh seorang
pakar yang ahli di bidang mikrokontroller sebagaimana dijelaskan bahwa uji
kelayakan model dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan pakar secara
tertulis (Teknik Delphi) atau melalui focus
group discussion (FGD) (Mulyatiningsih, 2014, p. 163) .
Langkah selanjutnya
adalah membuat layout media
mikrokontroler seperti gambar di sebelah:
Mikrokontroler
Arduino ATMEGA 328
|
Bluetooth
HC/06
|
Relai
DC
|
a.
Layout
pengaplikasian pada rangkaian kontrol
Forward-Reverse motor induksi 3 fase adalah sebagai berikut:
motor induksi 3 fase
b. Gambar rangkaian
Gambar 4.5 Rangkaian kontrol forward-reverse
motor
induksi 3 fase
motor induksi 3 fase
D.
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN MEDIA
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Merakit media mikrokontroler ATmega 328, media Bluetooth HC 06, serta relai
pada PCB.
3.
Menghubungkan tiap media dengan kabel
jumper Arduino (kabel pelangi).
4.
Menginstal program “Bluetooth Control Lamp” pada smartphone
Samsung A3 dengan tampilan sebagai berikut:
5. Menguji coba koneksi media Bluetooth dengan program Bluetooth
control lamp seperti gambar berikut:
6.
Membuat rangkaian
kontrol Forward-Reverse motor induksi
3 fase pada panel listrik seperti pada gambar rangkaian tanpa menggunakan push button.
7. Komponen push
button diganti dengan menghubungkan rangkaian ke relai yang ada pada media
Arduino.
8. Menguji coba kerja rangkaian dengan media Arduino
tanpa beban motor. Sebagai alat tes rangkaian digunakan phase indicator.
9. Apabila rangkaian bekerja normal, maka rangkaian
disetop kemudian dihubungkan dengan motor listrik 3 fase.
10. Menguji coba rangkaian dengan beban motor listrik 3
fase.
11. Jika rangkaian bekerja normal, maka media Arduino
dirakit pada box acrylic untuk
disiapkan sebagai alat praktikum.
Langkah selanjutnya adalah
menyusun instrumen untuk menguji kinerja produk berupa kepuasan siswa dan
peningkatan motivasi belajar siswa dengan menggunakan media arduino bluetooth control lamp untuk
mengoperasikan kontrol forward-reverse
motor induksi 3 fase. Untuk validasi instrumen penelitian, saya meminta
tolong kepada 2 orang teman Alumni PEP Kepengawasan yaitu Hafiuddin S.Pd.,
M.Pd, dan Tasminah Tayeb, S.Pd., M.Pd. untuk melakukan validasi terhadap setiap
butir penyataan dalam angket kepuasan
siswa dan angket motivasi belajar siswa.
Langkah berikut adalah
melakukan validasi terhadap angket di atas. Hasil analisis validitas isi
Gregory adalah sebagai berikut:
a. Hasil analisis angket kepuasan siswa memakai arduino bluetooth control lamp untuk
mengoperasikan kontrol Forward- Reverse
motor listrik 3 fase:
Tabel 4.1 Hasil analisis validitas isi Gregory tentag
kepuasan siswa memakai arduino bluetooth
control lamp
TASMINAH
|
|||
KR
|
SR
|
||
HAFIUDDIN
|
KR
|
A (0)
|
B (0)
|
SR
|
C (5)
|
D (15)
|
b. Hasil analisis angket
peningkatan motivasi belajar siswa memakai
media arduino bluetooth control
lamp untuk mengoperasikan kontrol forward-
reverse motor listrik 3 fase.
Tabel 4.2 Hasil analisis validitas isi Gregory tentang peningkatan motivasi belajar siswa memakai media arduino
bluetooth control lamp
TASMINAH
|
|||
KR
|
SR
|
||
HAFIUDDIN
|
KR
|
A (0)
|
B (0)
|
SR
|
C (5)
|
D (27)
|
Hasil koefisien
validitas isi kedua instrumen di atas yaitu 0,75 untuk instrumen kepuasan siswa
dan 0.84 untuk instrumen peningkatan motivasi belajar siswa menggunakan memakai arduino bluetooth control lamp untuk mengoperasikan kontrol forward- reverse motor listrik 3 fase
dinyatakan layak untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya.
E.
UJI COBA PRODUK
a. Uji coba terbatas
Pada tahap implementasi
dilakukan 1 kali uji coba terbatas dan 2 kali uji coba luas. Uji coba terbatas
dilakukan terhadap 6 orang siswa di SMK Negeri 1 Mamuju pada tanggal 5 – 10
juni 2017. Pada kegiatan ini diperiksa kekuatan solderan dan sambungan terminal
setelah dipakai berulang beberapa kali, dan ternyata solderan dan sambungan
terminal sudah cukup kuat untuk dilanjutkan ke tahap uji coba luas.
b. Uji coba luas.
Uji
coba luas pertama dilakukan di bengkel TITL SMKN 1 Mamuju tanggal 12 sampai 17
juli 2017 sebanyak 30 orang siswa. Hasil
penelitian dianalisis dengan metode analisis IPA dengan bantuan SPSS 19 untuk
mengetahui tingkat kepuasan siswa kelas XI TITL SMKN 1 Mamuju memakai media Arduino
bloetooth control lamp pada pengotrolan motor listrik. Hasil analisis kuadran
adalah:
B
|
C
|
D
|
A
|
Gambar 4.10
Analisis kepuasan siswa SMKN 1 Mamuju
terhadap pemakaian media arduino bluetooth control
lamp untuk mengoperasikan kontrol forward-
reverse motor listrik 3 fase
Berdasarkan hasil analisis di
atas, terdapat 6 butir pernyataan yang berada di kuadran B (butir 1,2,4,5,7,8)
yang artinya pernyataan pada butir-butir ini menunjukkan bahwa harapan siswa
sangat besar, dan kenyataan yang ada di lapangan juga sesuai, sehingga media
tidak memerlukan revisi. Selanjutnya ada 3 butir (6,9,10) di kuadran C yang
bagi siswa tidak terlalu penting tetapi hasilnya bagus, sehingga berdasarkan
hasil ini pum media tidak perlu di revisi.
Pada kuadran D terdapat 1
butir (3) yang tidak terlalu penting menurut siswa dan
hasilnya juga tidak terlalu bagus, sehingga butir ini juga tidak perlu
direvisi. Pada kuadran A tidak ada satu pun butir yang muncul, sehingga
hasil uji coba luas tahap 1 tidak menghasilkan revisi bagi pembuatan media arduino bluetooth control lamp.
Uji coba luas tahap 2
dilakukan pada tanggal 19 – 26 Juli 2017 di kelas XI TITL SMKN 1
Rangas.Tujuannya sama dengan uji coba luas tahap pertama, dan pada tahap ini
sudah tidak ada penyempurnaan fisik dari media. Respon siswa juga diambil untuk
mengetahui kepuasan mereka terhadap penggunaan alat ini. Respon ini dianalisis
untuk mengetahui apakah ketertarikan mereka tinggi atau malah rendah.
C
|
B
|
D
|
A
|
Gambar 4.11
Analisis kepuasan siswa SMKN 1 Rangas
terhadap pemakaian media arduino bluetooth control
lamp untuk kontrol forward- reverse
motor listrik 3 fase
Pada uji coba luas tahap 2, hasil analisis IPA
menunjukkan bahwa ada 7 butir (1,2,4,5,6,7,8) yang berada di kuadran B yang
berarti butir-butir harapan siswa sudah sesuai dengan kenyataan yang dihadapi,
dan ada. 3 butir (3,9,10) yang berada di kuadran D yang berarti harapan siswa
terhadap butir-butir pertanyaan ini tidak terlalu besar
dan kenyataan yang ada juga tidak terlalu bagus. Dari hasil uji coba luas tahap
2 disimpulkan bahwa tidak ada revisi media Arduino
Bluetooth control lamp, dan media siap untuk dipakai untuk praktik.
Rancangan angket untuk
mengetahui kepuasan siswa dan peningkatan motivasi belajar dengan pemakaian media
juga dikonsultasikan dengan 2 orang pakar evaluasi pendidikan. Hasil analisis
Gregory dengan reliabilitas konsistensi internal sebesar 0.75 untuk kepuasan
siswa dan 0.84 untuk peningkatan motivasi belajar siswa dinyatakan layak untuk
diteruskan ke proses selanjutnya (Ruslan, 2009) . Hal ini juga diperkuat pendapat
Crombach (Azwar, 2014, p. 143) bahwa koefisien
validitas berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah memberikan kontribusi
yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga pelatihan.
Development atau
realisasi dari rancangan produk berupa pengembangan model konseptual untuk
diwujudkan dalam bentuk produk yang siap diimplementasikan (Mulyatiningsih, 2014, p. 201) . Instrumen untuk
mengukur tingkat kepuasan siswa menggunakan media arduino bluetooth control
lamp untuk mengoperasikan kontrol forward-reverse
motor induksi 3 fase dianalisis dengan menggunakan analisis IPA (Important Performance Analysis).
Menurut Philip Kotler analisis arti penting-kinerja (Importance-Performance Analysis) dapat digunakan untuk merangking
berbagai elemen dari kumpulan jasa dan mengidentifikasi tindakan. Martilla dan
James dalam menyarankan penggunaan metode Importance-Performance
Analysis dalam mengukur tingkat kepuasan pelayanan jasa (Nugraha, Harsono, & Adianto, 2014) . Analisis IPA
digunakan karena sangat relevan untuk mengukur tingkat kepuasan siswa kelas XI
TITL SMKN 1 Mamuju sebagai pengguna alat praktik. Jika siswa puas maka akan berefek pada kesenangan siswa
untuk melaksanakan praktikum, yang akan berbanding lurus dengan peningkatan
keaktifan mereka melakukan praktik.
BAB V ALUR FIKIR DAN STRATEGI IMPLEMENTASI
Pendidikan
karakter yang ingin dicapai dalam pembuatan inovasi pembelajaran “Pengembangan Media
Pembelajaran Kontrol Motor Listrik 3 Fasa
Berbasis Ponsel Android” adalah:
1. Disiplin
Diharapkan siswa
meningkatkan kedisiplinan terutama kehadiran di sekolah. Disiplin hadir di
sekolah tidak hanya disebabkan karena ketakutan siswa dihukum, tetapi ketertarikan
siswa terhadap metode pembelajaran akan meningkatkan kedisiplinan mereka tanpa
paksaan.
Disiplin siswa erat
hubungannya dengan motivasi belajar. Jika siswa memiliki motifasi yang tinggi
maka sikap disiplin akan terbentuk dengan sendirinya. Mengingat demikian
pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar, maka guru diharapkan dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa-siswanya (Slameto, 2014, p. 174) .
2. Kreatif
Diharapkan siswa di sekolah memiliki kreativitas lebih tinggi
untuk mengembagkan pemakaian media pembelajaran pada pelajaran produktif
lainnya selain pengontrolan motor listrik.
Hasil kegiatan belajar
tercermin dalam perubahan prilaku ( (Djamarah & Zain, 2013, p. 11) . Kreativitas siswa
untuk menerapkan kontrol arduino
bluetooth control lamp pada mata pelajaran produktif lainnya merupakan
salah satu perubahan prilaku.
3. Rasa
ingin tahu
Pengembangan Media Pembelajaran Kontrol
Motor Listrik 3 Fasa Berbasis Ponsel
Android adalah pengontrolan teknologi baru dari sistem
pengendalian motor listrik setelah generasi Programable
Logic Controller (PLC). Siswa akan lebih bergairah belajar, terlebih lagi
dengan pengaplikasian ponsel android. Tak bisa dipungkiri bahwa ponsel android
sudah menjadi kebutuhan pokok para remaja masa kini.
Untuk
mencapai tujuan seperti di atas maka
seorang guru perlu menentukan langkah-langkah terstruktur sebagai berikut:
1. Fikirkan ide-ide pembuatan inovasi pembelajaran yang dapat menarik minat
siswa untuk belajar, baik media pembelajaran, metode mengajar, dan cara
mendidik siswa.
2. Fokuskan pada suatu ide, dengan mempertimbangkan
teknologi terbaru yang digandrungi oleh siswa khususnya siswa SMK.
3. Rancang hipotetik model inovasi dan konsultasikan
dengan pakar yang ahli di bidang inovasi yang akan dikembangkan.
4. Kerjakan inovasi tersebut, kemudian uji coba dan
implementasikan karya inovasi tersebut pada siswa.
5. Evaluasi hasil implementasi untuk mengetahui tingkat
ketercapaian pembelajaran dengan inovasi yang telah dibuat.
BAB VI PENUTUP
Kemanpuan
guru untuk melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran sangat penting
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Inovasi sangat dibutuhkan mengingat
perkembangan teknologi semakin pesat, sebagian besar siswa sangat senang
menggunakan ponsel android. Perkembangan teknologi pengontrolan berbasis IC
mikrokontroler juga semakin meningkat, sehingga sangat layak diterapkan pada
pengontrolan motor listrik khusunya pada pake keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK kelas XI.
Penelitian
ini mengaplikasikan teknologi mikrokontroller agar dapat digunakan untuk
mengoperasikan kontrol motor Forward-reverse
(pegubah arah putaran) motor 3 fase dengan komunikasi nirkabel melalui bluetooth. Inovasi dilakukan pada
pemutus tenaga yang selama ini menggunakan tombol tekan (push button) menjadi pemutus tenaga berbasis ponsel android yang dapat dioperasikan dari jarak jauh dengan
sambungan nirkabel.
Pendidikan
karakter yang diharapkan muncul dengan inovasi ini adalah rasa ingin tahu,
kreatif, dan disiplin. Rasa ingin tahu muncul dari siswa yang penasaran dengan
aplikasi terbaru yang sesuai dengan kesenangan mereka. Kreatif diharapkan
muncul dari guru mata pelajaran yang selalu siap menyambut perkembangan
teknologi informasi untuk diterapkan dalam pembelajaran agar sang guru tidak
ketinggalan zaman. Sedangkan disiplin siswa terutama kehadiran diharapkan akan
meningkat seiring dengan peningkatan motivasi belajar yang dipicu dengan
pemakaian media dengan teknologi terbaru
yang mereka senangi.
GLOSARIUM
Analysis uraian
pentingnya melaksanakan suatu
kegiatan/pekerjaan
Android sistem operasi telepon
selular
Angket salah satu jenis instrumen penelitian
Arduino salah satu jenis
mikrokontroler
ATmega 328 serial arduino ATmega
Bluetooth teknologi nirkabel (wireless)
yang
menyediakan
layanan komunikasi realtime (tanpa penundaan waktu)
Control mengendalikan
Controller peralatan pengendali motor
listrik
Design perancangan produk/
media
Development pembuatan/ pengerjaan
Display lampu/tanda/ indikator
Efektivitas daya guna
Evaluation pengujian
Forward arah maju
Hipotesis jawaban
sementara pertanyaan penelitian
Implementation penerapan
Instrumen alat
yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian
Lamp lampu
Manual cara
konvensional
Media perantara
Mikrokontroler jenis
IC mikroprosesor
Motor listrik mesin listrik yang berfungsi
mengubah
energy listrik menjadi energi mekanik
Nirkabel jaringan
tanpa kabel
Otomatis bekerja
sendiri, dengan sendirinya
Panel listrik peti
besi untuk tempat penataan
rangkaian
kontrol instalasi tenaga listrik
Pengendali pengaturan kerja
Ponsel singkatan
dari telepon seluler
Praktis mudah
dan senang memakainya
Push
button komponen
kontrol berupa tombol
untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik
Relai sakelar
yang bekerja berdasarkan azas
kemagnetan
untuk rangkaian listrik 1 fase
Reliabilitas keandalan, dapat dipercaya
Reverse arah mundur
Smartphone telepon pintar
Validitas kesahihan, tingkat kebenaran, kekuatan,
atau keabsahan suatu fakta atau informasi
Wireless nirkabel, komunikasi tanpa
kabel.
DAFTAR RUJUKAN
Aristi, R. (2004). Media Pembelajaran.
Jakarta: Dirjen Dikdasmen Kemendiknas.
Azwar, S. (2014). Penyusunan
Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
D.F., Hermawan; Setiawan,
Iwan; Andomeda, Trias;. (2017). Penggunaan Teknologi Java pada Sistem
Pengendali Peralatan Elektronik Melalui Bluetooth. Retrieved from
http//eprints.undip.ac.id/25485/1/MLM2F002567.pdf.
Djamarah, S., & Zain,
A. (2013). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kemendikbud. (2013). Instalasi
Motor Listrik. Jakarta: DitPSMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Masinambow, V; Najoan,
Meicsy EL; Lumenta, Aries SM;. (2014). Pengendali Sakelar Listrik Melalui
Ponsel Pintar. e-journal Teknik Elektro dan Komputer.
Mulyatiningsih, E. (2014). Metode
Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Nugraha, R., Harsono, A.,
& Adianto, H. (2014). Usulan Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa pada
Bengkel “X” Berdasarkan Hasil Matrix Importance-Performance Analysis (Studi
Kasus di Bengkel AHASS PD. Sumber Motor Karawang) . Jurnal Online Institut
Teknologi Nasional No.03 Vol.01 ISSN: 2338-5081, 224.
Pambudi, A. (2013).
Implementasi Model Perangkat Lunak Pelayanan Infomasi Kegiatan Belajar
Mengajar Tingkat Sita dengan Berbasis Operating System Android . Jurnal
Ilmu Komputer Volume 9 No.2.
Puys, I. (2017, 8 5). Bluetooth.
Retrieved from
https://webuser.hs-furtwangen.de/~heindl/ebte-08ss-bluetooth-Ingo-Puy-Crespo.pdf
Rahmawati, P; Firdaus,
Ginanjar; Fathorrahman, Nugraha;. (n.d.). Implementasi Sistem Bluetooth
Menggunakan Android dan Arduino untuk Kendali Peralatan Elektronika. Jurnal
Komputer Volume 9 No.2.
Ruslan. (2009). Validitas
Isi. Bulletin Pabbiritta LPMP Makassar.
Sadewo, A. D., Widasari, E.
R., & Muttaqin, A. (2017). Perancangan Pengendali Rumah menggunakan
Smartphone Android dengan Konektivitas Bluetooth. Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 1, No. 5, Mei 2017, hlm. 415-425
-ISSN: 2548-964X , 424.
Sardiman, A. (2004). Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Siegel, S. (1992). Statistik
Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Slameto. (2014). Belajar
& Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Somantri, O. (1993). Sistem
Pengontrolan Motor Listrik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sugiyono. (2012). Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Suhudin, A. (2013).
Penggunaan Media TIK dalam Pembelajaran Pasar Modal. Jurnal Dit P2TK
Dikmen Kemendikbud Vol.3 No.1 November 2013 ISSN 1907-4085.
Wikipedia. (2017, Januari
12). Android (Sistem Operasi). Retrieved from
https://id.wikipedia.org/wiki/Andoid_sistem_operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar